-->

Kamis, 30 Oktober 2025

Paguron Taliwargi Gelar Latihan Gabungan di Pendopo Maya Datar, Lestarikan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Sunda

Paguron Taliwargi Gelar Latihan Gabungan di Pendopo Maya Datar, Lestarikan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Sunda


Foto: Rampak ibing penca silat Paguron Tali wargi Pusaka Babakan Cikao


Purwakarta — Di bawah langit cerah pagi Purwakarta, derap langkah para pesilat terdengar berirama di halaman Pendopo Maya Datar. Ratusan anggota Paguron Taliwargi dari berbagai daerah tampak kompak mengikuti setiap aba-aba pelatih. Kegiatan Latihan Gabungan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan wujud nyata komitmen Paguron Taliwargi dalam melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya Sunda.

Suasana latihan berlangsung khidmat namun penuh semangat. Setiap jurus yang dimainkan bukan sekadar gerakan bela diri, tetapi juga simbol nilai-nilai luhur seperti hormat, disiplin, dan keselarasan antara lahir dan batin — filosofi yang menjadi napas kehidupan pesilat sejati.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Paguron Taliwargi Pusaka, Kang Erik Syahrial, dan Sekretaris Paguron Taliwargi Pusaka, Kang Dava, yang turut memberikan arahan dan semangat kepada para peserta. Dalam sambutannya, Kang Erik menegaskan bahwa latihan gabungan ini menjadi wadah penting untuk menjaga silaturahmi antaranggota sekaligus memperkuat karakter pesilat yang berjiwa satria dan berbudaya.

 “Pencak silat bukan hanya tentang kekuatan fisik, tapi tentang adab, hormat, dan pengabdian pada budaya. Kita ingin generasi muda memahami makna itu, ujar Kang Erik di sela kegiatan.

Sementara itu, Kang Dava menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Pemerintah Daerah Purwakarta yang telah memberikan dukungan dan izin penggunaan Pendopo Maya Datar sebagai lokasi kegiatan.

 “Kami berterima kasih kepada Pemda Purwakarta atas dukungan dan ruang yang diberikan. Ini bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap pelestarian budaya daerah,” tutur Kang Dava.

Kegiatan Latihan Gabungan Paguron Taliwargi di Pendopo Maya Datar ini menjadi bukti bahwa di tengah derasnya arus modernisasi, masih ada komunitas yang konsisten menjaga jati diri bangsa melalui gerak dan seni bela diri tradisional. Dari jurus yang dimainkan hingga semangat yang menyala, semuanya menjadi refleksi dari pesan leluhur: “Silat bukan sekadar gerak, tapi jalan hidup untuk menjaga kehormatan dan budaya.”

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita | All Right Reserved