-->

Kamis, 03 Juli 2025

Opini : Dibalik Kemeriahan Muru Indung Cai, Ada Tangisan yang Tak Terlihat

Opini : Dibalik Kemeriahan Muru Indung Cai, Ada Tangisan yang Tak Terlihat




Gambar : Ilustrasi

Purwakarta merayakan hari jadinya dengan semarak. Sejumlah acara telah digelar dalam rangkaian peringatan tersebut, diantaranya Muru Indung Cai. Ribuan warga dan pejabat mengikuti prosesi yang di gelar di Kawasan Wisata Situ Buleud dan Kawasan Mata Air Cibulakan di Kecamatan Wanayasa.

Namun, di balik gemerlap kemeriahan itu, terselip tangisan pilu yang tak terlihat oleh mata kebanyakan. Tangisan warga yang terdampak proyek pembangunan infrastruktur, khususnya Proyek Jalan di lahan milik PJT II.
Proyek yang digadang-gadang sebagai proyek pembangunan infrastruktur vital untuk kemajuan Purwakarta, telah membawa dampak yang signifikan, namun tak semuanya positif.

Bagi sebagian warga, proyek ini menjadi petaka. Rumah-rumah mereka digusur, lahan pertanian mereka dirampas, mata pencaharian mereka hilang.  Mereka kehilangan lebih dari sekadar tempat tinggal; mereka kehilangan akar, kehilangan kenangan, kehilangan masa depan.
 
Bayangkanlah seorang nenek yang telah tinggal puluhan tahun di rumahnya,  di mana ia menghabiskan masa mudanya, membesarkan anak-anaknya, dan menyaksikan cucu-cucunya tumbuh besar.  

Tiba-tiba, ia harus meninggalkan semuanya,  terpaksa pindah ke tempat yang asing dan tak nyaman.  Bayangkan pula seorang petani yang telah menggantungkan hidupnya dari lahan pertaniannya selama bergenerasi,  kini harus berjuang mencari nafkah di tengah ketidakpastian.  Air mata mereka mungkin tak terlihat di tengah hiruk-pikuk perayaan,  namun kesedihan mereka begitu nyata.
 
Mungkin, kemeriahan "Muru Indung Cai" dan rangkaian acara hari jadi Purwakarta lainnya terasa ironis bagi mereka. Sementara warga lain bergembira,  mereka justru berjuang untuk bertahan hidup.

Perayaan tersebut seharusnya menjadi momentum untuk merefleksikan pembangunan yang berkelanjutan,  pembangunan yang tidak hanya mengejar kemajuan infrastruktur,  tetapi juga memperhatikan kesejahteraan seluruh masyarakatnya.  

Harapannya, ke depan, pembangunan di Purwakarta dapat lebih inklusif,  mengakomodasi hak-hak dan kebutuhan seluruh warga,  sehingga tidak ada lagi tangisan yang tersembunyi di balik kemeriahan perayaan. Semoga perayaan hari jadi Purwakarta di tahun-tahun mendatang  benar-benar menjadi perayaan bagi semua warganya, tanpa terkecuali. (Red)


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita | All Right Reserved