Foto: Saat acara Sertijab Gubernur NTB
Mataram (NTB) - Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri, resmi memimpin NTB dalam lima tahun ke depan, yakni 2025-2030 pasca-dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 lalu.
Sementara hari ini, Rabu, 5 Maret 2025, DPRD Provinsi NTB menggelar paripurna serah terima jabatan dari pimpinan sebelumnya, Penjabat (Pj.) Gubernur NTB, Hassanudin ke Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhamad Iqbal di Ruang Rapat Paripurna DPRD.
Hadir dalam acara serah terima jabatan Gubernur NTB ini sejumlah Kepala Daerah di 10 Kabupaten dan Kota di NTB. Para Rektor Universitas di NTB, dan pihak terkait lainnya.
Dalam pidatonya, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan, dalam lima tahun kepemimpinannya ke depan, ia bersama wakilnya, Hj. Indah Dhamayanti Putri tak ingin hanya dikenang karena janji. Tetapi, harus karena bukti dan kerja nyata.
“Kita ingin masyarakat merasakan langsung manfaat pembangunan jalan desa yang lebih baik, rumah sakit yang lebih layak, anak-anak bersekolah tanpa beban biaya, dan peluang kerja lebih luas,” kata Lalu Iqbal.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini menyadari, dalam menjalankan roda kepemimpinannya ke depan, perlu kerja sama semua pihak. Mulai DPRD, Forkopimda, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat.
“Kami sadar bahwa kami tidak bisa bekerja sendiri, kepemimpinan yang kuat bukanlah yang berjalan sendiri, tetapi yang merangkul semua pihak,” tuturnya.
Dalam memulai tugasnya, Iqbal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj, Gubernur NTB. Menurutnya, kepemimpinan Hassanudin telah mampu menjaga stabilitas pemerintahan dalam masa transisi ini.
Terima kasih atas dedikasi, kerja keras, dan pengabdian yang telah diberikan untuk NTB,” pungkasnya.
Sementara itu, Eks Pj. Gubernur NTB, Hassanudin menyampaikan, dalam tujuh bulan kepemimpinannya, berbagai program telah pihaknya laksanakan.
“Dan sudah kami pertanggungjawabkan di hadapan DPRD NTB,” ujarnya.
Tak hanya itu, berbagai capaian juga telah NTB raih. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,22 persen. Yang mana sebelumnya berada di bawah rata-rata nasional.
“Pertumbuhan ekonomi sangat progresif,” ucapnya.
Namun terdapat sejumlah catatan untuk diselesaikan pimpinan baru, seperti persoalan kemiskinan ekstrem, dan tingkat pengangguran.
“Indeks Pengembangan Manusia (IPM) juga perlu kita rawat,” tutupnya (Foel/01).
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram