INFONAS.ID||JAKARTA - PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau 'electric vehicle' (EV) yang berkembang pesat di Indonesia. Masyarakat merasakan transisi ke kenderaan listrik lebih banyak manfaat dan keuntungannya.
Seperti diungkapkan Norita, pengguna mobil listrik. Ia merasakan betapa hemat dan ramah lingkungan EV yang sudah ia gunakan selama lima bulan.
“Mobil listrik sangat menghemat biaya operasional, dari pajak hingga 'service' pun lebih murah. Biasanya 'service' itu bisa sampai Rp 500 ribu tapi untuk mobil listrik hanya Rp 100 ribu. Ini juga sangat ramah lingkungan, tidak mengeluarkan asap dan polusi,” tutur Norita.
Norita juga menambahkan, pengguna EV tidak perlu khawatir walaupun macet biaya operasional akan tetap stabil dan menjadi murah.
“Kalau dulu itu perbulan saya bisa menghabiskan Rp 2 juta rupiah setiap bulannya, namun seketika saya beralih ke mobil listrik hanya hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 200–300 ribu per bulannya,” kata Norita, Minggu 13 Agustus 2023.
Hal serupa juga disampaikan Driver Ojol Wawan Poedji Santoso. Dia mengaku lebih hemat dan nyaman setelah beralih menggunakan motor listrik. Sejak menggunakan EV untuk ojek online, dirinya mampu menekan pengeluaran berlebih.
"Sekarang malah bisa menabung lebih banyak. Pengeluaran bensin sebesar Rp 50 ribu per hari serta ongkos perawatan sekitar Rp 200 ribu saban dua-tiga minggu, tak ada lagi," ungkap Wawan.
Meski di awal sempat bingung menggunakan kendaraan listrik, Wawan mengaku kini tak lagi khawatir termasuk perawatan dan biayanya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pemerintah tengah mengakselerasi ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau EV di Indonesia.
Hal itu dilakukan guna menekan penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan mendorong transformasi industri serta mendorong ketahanan energi nasional.
“PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata," ucap Darmawan.
Apalagi, sambung Darmawan, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan 'home charging' untuk memudahkan pengisian daya di rumah.
Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap. "Menggunakan kendaraan listrik akan membantu pengguna menjadi lebih hemat," kata Darmawan.
Sebagai gambaran, untuk kendaraan sepeda motor dengan jarak tempuh 50 kilometer (km) membutuhkan 1 liter BBM, sedangkan sepeda motor listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,2 'kilowatt hour' (kWh).
Maka, lanjut Darmawan, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik. Sedangkan, motor BBM menghabiskan sekitar Rp 13 ribu untuk menempuh jarak yang sama.
Dengan begitu, Darmawan menyebutkan, menggunakan motor listrik lebih hemat biaya 80 persen daripada menggunakan sepeda motor BBM.
Darmawan menerangkan, EV merupakan kendaraan yang sangat ramah lingkungan, ini juga akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih segar dan nyaman.
“Jika kita bandingkan emisi yang dihasilkan antara kendaraan berbahan bakar minyak dan EV, konsumsi 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik, sedangkan emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e, dan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg Co2e," terang Darmawan.
Artinya, sambung Dsrmawan, dengan menggunakan kendaraan listrik kita sudah mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon. (rls)
FOLLOW THE INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram