-->

Selasa, 22 Juli 2025

Ketika pesta kawinan anak Gubernur Jabar berujung maut, Muncul Status mantan istri di medsos, apakah itu sindiran ?

Ketika pesta kawinan anak Gubernur Jabar berujung maut, Muncul Status mantan istri di medsos, apakah itu sindiran ?


Foto : screenshot medsos Anne Ratna Mustika 


Mantan Bupati Purwakarta periode 2018–2023, Anne Ratna Mustika, kembali mencuri perhatian publik setelah mengunggah status di media sosial dengan kutipan tajam yang dinilai penuh makna. Dalam unggahannya, Anne menuliskan:

"Barang siapa menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya"
— Ali bin Abi Thalib

Unggahan tersebut disertai dengan potret dirinya tersenyum santai di sebuah tempat ikonik di luar negeri, berlatar gedung-gedung tinggi dan taman bunga. Banyak pihak menilai status ini sebagai sindiran halus yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu, terutama karena momentum unggahan tersebut berdekatan dengan mencuatnya kasus Pesta Rakyat Garut yang menyeret nama Dedi Mulyadi, mantan suami Anne dan kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2024–2029.

Kasus Pesta Rakyat yang Makan Korban

Sebagaimana diberitakan oleh sejumlah media, kegiatan “Pesta Rakyat” yang digagas Dedi Mulyadi di Kabupaten Garut baru-baru ini memakan korban jiwa akibat buruknya manajemen kerumunan dan pengabaian terhadap aspek keselamatan. Peristiwa tersebut mengundang kritik luas terhadap Dedi Mulyadi. Namun di tengah pusaran sorotan publik, unggahan Anne justru memantik tafsir berlapis.

Hubungan Pribadi dan Dinamika Politik

Anne Ratna Mustika dan Dedi Mulyadi diketahui pernah membentuk poros politik kuat di Purwakarta. Namun, perpisahan mereka secara pribadi dan politik berlangsung penuh gejolak. Perceraian keduanya sempat menjadi perbincangan, terlebih dengan nuansa ketegangan yang berkelanjutan.

Kini, di saat Dedi tengah diterpa kritik tajam sebagai Gubernur, status Anne dengan kutipan tentang “fitnah” dan “api yang membakar pelakunya” menjadi perhatian. Warganet menyoroti kemungkinan status tersebut sebagai ekspresi sikap personal maupun sindiran terhadap dinamika kekuasaan yang tengah berlangsung.

Apakah Status Ini Reaksi Politik?

Meski tidak menyebut nama atau konteks langsung, penggunaan kutipan bernada keras tersebut menimbulkan spekulasi apakah ini merupakan bagian dari sikap politik Anne sebagai mantan kepala daerah yang juga aktif di Partai Golkar, atau hanya bentuk refleksi pribadi.

Seorang pengamat politik lokal dari lembaga Analitika Purwakarta Rizky Widya Tama menilai:

“Dalam politik lokal, simbol dan bahasa tidak langsung sering kali lebih tajam dari pernyataan eksplisit. Unggahan seperti ini bisa saja dibaca sebagai bentuk perlawanan simbolik terhadap narasi dominan yang dibangun elite kekuasaan saat ini.”

Narasi Balasan di Tengah Kritik Publik

Belum ada tanggapan langsung dari Anne maupun pihak Dedi Mulyadi terkait status tersebut. Namun unggahan ini menambah lapisan narasi dalam kisah panjang dua tokoh besar Purwakarta yang kini bergerak di jalur politik berbeda.

Publik akan terus memantau, apakah ini hanya serpihan ekspresi personal, atau awal dari dinamika politik baru di Jawa Barat?

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita | All Right Reserved