Heboh Polemik Tokma Ciwangi, Kades Ciwangi : Itu bantuan buat kegiatan desa

READ ALSO

gambar : Bangunan tokma ciwangi

Kehebohan melanda Desa Ciwangi, Purwakarta. Kepala Desa Abdul Hakim terseret dalam polemik seputar rekrutmen tenaga kerja di Toserba yang berlokasi di desa tersebut. Dugaan kuat mengaitkan polemik ini dengan penghentian aliran dana rutin yang selama ini diterimanya dari Toserba tersebut.

Dari informasi yang diperoleh awak media, sejak awal tahun 2025, Abdul Hakim tak lagi menerima dana sebesar Rp 500.000,- per bulan dari toko serba ada itu. Dana ini, yang selama ini konsisten diterimanya sebagai "logistik kegiatan desa," kini dihentikan.

Penghentian ini memicu reaksi dari Kades, yang kemudian mempertanyakan dan mempersoalkan proses rekruitmen di toserba tersebut.

Yang mengejutkan, meskipun dana untuk Kades dihentikan, dana serupa (masing-masing Rp 500.000,- per bulan) ditenggarai tetap mengalir ke Karang Taruna Desa dan Ketua RW 06. Fakta ini semakin menguatkan dugaan adanya keterkaitan antara penghentian dana Kades dengan permasalahan rekrutmen yang dipersoalkan.

Gambar : Ilustrasi 

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi pengelolaan dana dan potensi konflik kepentingan di Desa Ciwangi. Peristiwa ini menjadi sorotan atas sistem yang kurang transparan, yang berpotensi memicu masalah dan penyalahgunaan kekuasaan.

Terpisah, Kades Abdul Hakim membantah keras tudingan menerima "jatah" dari Toserba yang berada di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa dana yang diterima merupakan bantuan untuk kegiatan-kegiatan desa.

"Tidak ada itu yang namanya jatah, yang ada adalah bantuan untuk kegiatan-kegiatan desa," tegas Abdul Hakim kepada awak media, melalui sambungan telepon pada Rabu, 4 Juni 2025 lalu.

Pernyataan sang Kades ini tentu saja menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai penggunaan dana tersebut dan perlu adanya transparansi yang lebih jelas untuk menyelesaikan polemik ini. (POM/tim)

Satudua.net
- Juni 11, 2025

Read other related articles

Also read other articles