-->

Minggu, 26 Maret 2023

Tradisi Unik di Blitar Tunaikan Sholawat Tarawih 23 Rakaat Hanya 10 menit

Tradisi Unik di Blitar Tunaikan Sholawat Tarawih 23 Rakaat Hanya 10 menit



INFONAS.ID - Jamaah Pesantren Mamba'ul Hikam di Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar banyak dikunjungi warga sekitar. Hampir 2.000 pengikut telah mengikuti di pondok pesantren yang didirikan pada tahun 1900-an ini, lebih dari seabad yang lalu.

Hampir tidak ada bedanya dengan pesantren yang dikelola oleh Kiyai Haji Dliya'uddin Azzamzami yang mengajarkan pengajian salafiyah. Bedanya hanya untuk shalat tarawih yang relatif cepat, sekitar sepuluh menit untuk 23 rakaat dengan shalat witirnya.

Menurut Arif, Alasan pendahulunya melakukan salat cepat ini karena pada saat itu banyak orang di desa Mantenan yang akan bekerja dan sulit untuk diajak beribadah, sehingga rakaat salat Tarawih dipercepat.  

Ia mengatakan, meski ada spekulasi salat belum selesai, namun ia meyakini tidak ada perbedaan antara salat terawih di masjid tersebut dengan masjid yang lain.

"Saya memang memilih untuk salat tarawih di sini karena cepat. Jadi lebih fokus dan tidak melamun saat salat," katanya, dikutip Okezone.com Kamis (23/3/2023).

Kiyai Haji Dliya'uddin Azzamzami pengasuh pondok pesantren Mamba'ul hikam mengatakan, salat cepat ini sudah menjadi tradisi sejak jaman kakeknya, yakni Kiyai Haji Abdul Qofur pada tahun 1900an.

Salat ini juga tidak mengurangi syarat dan rukun sholat. Ia mengaku mendapat dukungan dari ulama-ulama yang lain, sehingga tradisi ini tetap berlangsung lebih dari satu abad.

"Salat tarawih di sini sudah dimulai sejak mbah saya. Tarawih yang tidak mengurangi dan tidak mengubah aturan salat yang ada. Salat tarawih ini sudah dilakukan sejak 1907 dari mbah saya hingga sekarang," ujarnya.

Pondok pesantren Mamba'ul Hikam memiliki lebih dari 1.500 santri, baik laki-laki dan perempuan. Tidak hanya datang dari warga sekitar, namun juga warga luar pulau, seperti Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Mereka datang ke Pondok Mamba'ul Hikam untuk belajar mengaji salafiyah atau mengaji kitap kuning.

Editor : Fito

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 INFONAS.ID | Bukan Sekedar Berita | All Right Reserved